Menteri pertahanan Indonesia berencana ke Rusia pada April mendatang untuk melanjutkan pembahasan pembelian jet tempur Su-35 Flanker-E Rusia. Demikian informasi tersebut dilansir media Rusia Sputnik, mengutip informasi yang diungkapkan Duta Besar Indonesia untuk Rusia Djauhari Oratmangun.
"Negosiasi sedang berlangsung. Menteri pertahanan ingin mengunjungi Rusia pada bulan April untuk melanjutkan diskusi," kata Oratmangun kepada RIA Novosti.
Pada September lalu, Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu mengumumkan niat Jakarta untuk membeli jet tempur Su-35 Rusia demi menggantikan menggantikan satu skuadron pesawat tempur buatan Amerika F-5 E/F Tiger yang usianya sudah mencapai empat dekade.
Pada bulan November, sebuah komisi kerja sama militer-teknis gabungan mengadakan diskusi di ibu kota Indonesia untuk membahas pembelian Su-35.
Saat itu, direktur kerja sama internasional di Kementerian Pertahanan RI mengatakan pada RIA Novosti bahwa ketika negara hendak menandatangani kontrak pembelian persenjataan asing, hukum Indonesia mengharuskan setidaknya 35 persen dari teknologi yang diperoleh harus ditransfer ke negara.
Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur multiperan jarak jauh kelas berat yang memiliki kursi tunggal. Pesawat ini adalah modifikasi dari pesawat Su-27 yang awalnya diberi nama Su-27M.
Sukhoi Su-35
Pesawat Su-35 Super Flanker, yang diincar oleh AU Indonesia, tentu saja lebih canggih. Sukhoi mengklasifikasikannya sebagai pesawat generasi ke-4++, yang berada tepat di bawah pesawat siluman generasi kelima. Dibandingkan dengan F-16 dan F-18, yang berbasis teknologi tahun 1970-an, Su-35 baru saja masuk dalam perbendaharaan senjata AU Rusia.
Berdasarkan informasi dari Air Force Technology, Su-35 memiliki kemampuan manuver yang tinggi (+9g) dengan sudut penyerangan tinggi, dan dilengkapi dengan sistem senjata canggih yang membuat pesawat ini memiliki kemampuan tempur yang luar biasa. Kecepatan maksimum pesawat ini mencapai 2.390 kilometer per jam atau Mach 2,25. RBTH
No comments
Post a Comment