Pasalnya dalam uji kompetensi tersebut, materi yang diujikan hanya menitikberatkan pada dua kompetensi, yakni kompetensi pedagogik dan profesional.
Padahal untuk menjadi seorang guru profesional, setidaknya guru harus menguasai sejumlah kompetensi, yakni kompetensi pedagodik, profesional, kepribadian dan kompetensi sosial.
Dinilai banyak kelemahan dalam pelaksanaan uji kompetensi yang digelar beberapa waktu lalu. Kelemahan ini terkait dengan instrumen yang diujikan.
Menurut dia, semestinya untuk mengetahui tingkat kualitas guru yang sebenarnya, tidak hanya dengan menguji kemampuan penguasaan materi. Pasalnya ada kompetensi lain yang perlu diuji.
”Misalnya ada guru yang tidak begitu menguasai materi, tetapi mempunyai keterampilan dan kepribadian yang baik dalam mengajar dan sebagainya. Ini yang juga harus dipertimbangkan,” ujar Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto tersebut.
Justru, kata dia, kompetensi kepribadian yang dimiliki para guru lebih penting dibandingkan kompetensi yang lain. Pasalnya kompetensi kepribadian merupakan penentu segalanya.
Terpisah Kabid Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPTK) Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Takdir Widagdo, membenarkan dalam uji kompetensi guru yang digelar beberapa waktu lalu baru dua kompetensi yang diujikan, yakni kompetensi pedagodik dan profesional.
”Untuk kompetensi kepribadian dan sosial memang belum diujikan,” kata dia saat pembinaan guru TK yang tergabung dalam Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) beberapa waktu lalu.
Selain itu, lanjut dia, ke depan uji kompetensi tidak hanya dilakukan terhadap guru saja, tetapi juga kepala sekolah dan pengawas. Alasannya mereka memiliki latar belakang sebagai guru.
”Lantaran mereka masih dianggap sebagai guru, maka ke depan mereka juga diwajibkan untuk mengikuti uji kompetensi,” terangnya.
Adapun untuk hasil uji kompetensi guru beberapa waktu lalu, dia menjelaskan, Kabupaten Banyumas hasilnya tidak terlalu bagus, tetapi juga tidak terlalu jelek.
”Banyumas masuk 10 besar di Jateng. Banyumas dengan nilai rata-rata 6,0 berada di peringkat 9,” tandasnya.
No comments
Post a Comment