Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mendampingi Presiden RI Joko Widodo beserta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) dan sejumlah Menteri Kabinet Kerja, hadir dalam peristiwa itu. Dipilihnya lokasi ini karena Walini merupakan salah satu dari empat Stasiun pemberhentian kereta cepat yang memiliki trase sepanjang 142,3 Km.
residen Jokowi mengatakan, pembangunan kereta cepat ini merupakan salah satu bukti Indonesia bisa bersaing dengan negara lain. “Era sekarang adalah era persaingan, negara yang baik akan memenangkan persaingan antar negara,” kata Jokowi dalam sambutannya.
Oleh sebab itu kata Jokowi, kereta cepat merupakan salah satu sarana untuk memajukan segala bidang. “Kereta cepat ini untuk meningkatkan mobilitas barang dan orang,” katanya.
Selain itu Jokowi pun ingin merealisasikan keinginan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan agar kereta cepat ini terkoneksi dengan LRT Bandung Raya. “Saya putuskan langsung kita akan selesaikan, nantinya LRT Bandung Raya bisa jalan berbarengan, sehingga kereta cepat ini akan terkoneksi dengan LRT Bandung Raya,” ujarnya.
Kereta cepat ini memiliki nilai investasi sebesar 5,5 Milyar US Dollar atau sekitar 70 Triliun Rupiah dan sama sekali tidak menggunakan dana dari APBN atau APBD melainkan dari konsorsium BUMN Indonesia dan China sekaligus sebagai pelaksana proyek.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heyawan mengungkapkan, kehadiran kereta cepat ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi di Jakarta dan Bandung. “Kereta cepat ini akan meningkatkan sentra ekonomi Jakarta dan Bandung seperti wilayah Jabodetabek dan wilayah Bandung lainnya akan bisa berkembang,” ujar Aher disela acara.
Selain itu menurut Aher, kereta cepat bisa menyerap jumlah tenaga kerja baik dari segi konstruksi maupun pada saat operasionalnya. Karena itu Aher berharap, dalam pembangunannya kereta cepat yang akan menyerap 39 Ribu tenaga kerja ini bisa dikerjakan oleh tenaga lokal asal Jawa Barat.
“Karena ini di Jawa Barat saya ingin 90 persennya orang lokal,” ujar Aher disela acara.
“Tentu yang menentukan secara teknis kan konsorsium dan permintaan kita atas nama warga Jawa Barat menginginkan bahwa tenaga kerjanya berasal dari tenaga lokal,” tambahnya.
Dengan adanya kereta cepat yang akan selesai dan mulai beroprerasi pada tahun 2019 ini, maka perjalanan Jakarta – Bandung dengan jarak 142,3 Km bisa ditempuh hanya dengan waktu 35 menit dengan empat stasiun yaitu Gambir, Karawang, Walini dan berakhir di Tegalluar Bandung. Kereta berkecepatan maksimal 350 Km/jam ini dapat menampung 1000 penumpang dengan jam operasi perharinya yaitu 18 jam dan sisanya 6 jam untuk perawatan.
No comments
Post a Comment