Tuesday, February 23, 2016

Tak seperti dulu, Guru bukan lagi sumber ilmu

Pada pola pengajaran konvensional, guru merupakan satu-satunya sumber ilmu bagi para muridnya. Kini, kemajuan teknologi menjadikan posisi ... thumbnail 1 summary
Pada pola pengajaran konvensional, guru merupakan satu-satunya sumber ilmu bagi para muridnya. Kini, kemajuan teknologi menjadikan posisi guru sebagai sumber ilmu tunggal tergeser.
Bagi motivator Rene Suhardono, para anak didik kini bisa mencari ilmu dengan memanfaatkan teknologi mesin pencari. Tidak heran, mereka tidak lagi mempertimbangkan guru sebagai satu-satunya sumber ilmu.
"Guru sekarang menjadi sumber inspirasi," ungkap Rene, saat menjadi pembicara di Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2016 di Pusdiklat Kemdikbud.
Karena anggapan sebagai sumber inspirasi itulah, kata Rene, guru harus bisa menggerakkan para muridnya untuk belajar dan mencari informasi secara mandiri.
"Guru harus bisa memberikan ruang eksplorasi bagi siswa-siswinya untuk berkembang. Tugas kita bukan lagi untuk mengukur kinerja, melainkan harus menjadikan orang lain bisa terlibat dan belajar," imbuh Rene.
RNPK 2016 berlangsung 21-23 Februari dan mengambil tema "Meningkatkan Pelibatan Publik dalam Membangun Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan di Pusat dan Daerah". Selain sidang pleno, peserta RNPK 2016 akan bersidang di tujuh komisi. Komisi 1 fokus pada pembahasan tema PAUD dan Dikmas dalam Mencerdaskan Masyarakat; Komisi 2 membahas Wajib Belajar 12 Tahun; Komisi 3 Tata Kelola Guru dan Tenaga Kependidikan; Komisi 4 Kurikulum, Penilaian, dan Akreditasi; Komisi 5 Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Internasional; Komisi 6 Membangun Budaya dan Budaya Membangun; serta Komisi 7 Efektivitas Birokrasi, Pelibatan Publik, dan Hubungan Pusat dan Daerah.
       

No comments

Post a Comment